1. Percaya dirinya tinggi
"Jika Anda bertanya kepada para pria mengapa mereka bisa melakukan pekerjaan dengan baik, maka mereka akan mengatakan, 'Karena aku mengagumkan'. Namun jika Anda menanyakan hal yang sama pada perempuan, mereka akan mengatakan 'Ada orang yang membantu saya, dan mereka bekerja dengan sangat keras'," ungkap COO Facebook, Sheryl Sandberg. Menurut Sandberg, salah satu alasan mengapa sampai saat ini pemimpin perempuan masih sedikit adalah karena perempuan cenderung kurang percaya diri dan merendah bahwa atribut kesuksesan mereka terletak pada faktor eksternal. Sementara, laki-laki memiliki atribut kesuksesan untuk diri mereka sendiri.
Para perempuan sukses seringkali memiliki sindrom imposter, atau sindrom yang menipu, yaitu sebuah fenomena psikologis dimana Anda merasa bahwa kesuksesan Anda hanyalah keberuntungan semata. Sindrom ini akhirnya membuat Anda merasa tidak pantas untuk mendapatkannya karena Anda hanya "menemukannya". Bila kenaikan gaji atau promosi jabatan muncul di depan Anda, seharusnya Anda menjaga pola pikir Anda tentang apa yang layak Anda dapatkan. Ambil pelajaran dari para pria, bahwa keberhasilan Anda bukanlah kebetulan, tapi dicapai karena kerja keras Anda.
2. Tunjukkan prestasi
Connie Glaser, seorang ahli komunikasi gender dan kepemimpinan perempuan menulis: Sejak TK, perempuan diajarkan bahwa jika melakukan pekerjaan dengan baik maka mereka akan diakui dan dipromosikan sesuai kemampuan mereka. Sayangnya, dunia bisnis tidak bekerja dengan cara ini. Untuk sukses, orang perlu mengetahui prestasi Anda, dan Anda harus menunjukkan prestasi Anda tersebut. Biarkan semua orang penting di perusahaan Anda mengetahui keberhasilan dan prestasi Anda.
Anda bisa berupaya agar prestasi Anda "terlihat" melalui bimbingan mentor. Pentingnya mentor dalam karier perempuan ini memang tak pernah terlihat jelas. Namun penelitian terbaru berjudul Sponsoring Women to Success yang dilakukan oleh Catalyst menemukan bahwa ketika perempuan memulai kariernya dari bawah, sementara mentor mereka mendapatkan posisi tinggi di perusahaan, perempuan pun berpeluang untuk dipromosikan. Maka, perempuan bisa mengikuti langkah laki-laki dengan tak ragu mencari mentor yang bisa membantu Anda menunjukkan prestasi.
3. Tidak takut untuk bertanya
Salah satu sisi positif dari laki-laki adalah pandai menempatkan diri sejak adanya tawaran pekerjaan pertama. Statistik menunjukkan bahwa 57 persen laki-laki berani menegosiasikan gaji ketika pertama kali memasuki tempat kerja. Bandingkan dengan hanya tujuh persen perempuan yang melakukan hal tersebut. Salah satu penyebabnya adalah karena perempuan cenderung lebih banyak berpikir dan enggan untuk bertanya.
Dalam sebuah penelitian terlihat bahwa perempuan memang memiliki enggan bertanya tentang berbagai hal seperti kenaikan gaji atau promosi. Mereka lebih banyak menunggu rekan kerja atau atasan untuk memperhatikan ide-ide mereka, bekerja keras, dan lembur untuk mendapatkan promosi atau kenaikan gaji. Padahal, Anda mungkin tidak akan dihargai kecuali jika Anda mau "memperlihatkan diri".
4. Tidak emosional
Tak terhitung banyaknya penelitian yang menunjukkan bahwa perempuan lebih peduli dan menghindari untuk menyakiti perasaan seseorang. Hal ini membuat perempuan lebih unggul dalam beberapa hal dibanding pria. Misalnya mampu menangkap isyarat emosional, dan lebih memahami karyawan ketika Anda menjadi seorang pemimpin. Namun, kecerdasan emosional juga bisa menjaga perempuan dari advokasi untuk diri mereka sendiri dan kepentingan bisnis mereka. Sayangnya kadangkala banyak orang memanfaatkan sifat emosional Anda untuk mencapai tujuannya. Tetaplah percaya diri, dan tempatkan sisi emosional Anda pada saat yang tepat.
5. Membangun networking
Pernahkah Anda mendapatkan undangan makan siang dari kolega Anda? Dr Lois Frankel, psikolog dan penulis buku Nice Girls Don't Get The Corner Office, menuliskan bahwa sesekali perempuan harus berhenti bekerja terlalu keras dan beristirahat sejenak untuk membangun komunikasi dengan kolega atau rekan lainnya. Ia menyarankan untuk bangkit dari meja Anda setidaknya dua kali sehari untuk ngobrol secara pribadi dengan orang lain, atau makan siang bersama. Jaringan dengan kolega dan teman-teman bisa membantu Anda mengatasi berbagai masalah di kantor, atau mengurangi tingkat stres akibat pekerjaan. Selain itu, agar dapat menempatkan Anda dalam sorotan atasan, bahwa Anda bisa bergaul dengan orang lain dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan buat komentar anda tentang artikel ini.
asal jangan kata kata kotor